Kita
sudah tidak asing lagi dengan sandal jepit, karena benda ini sangat dekat
dengan aktivitas sehari-hari kita. Sandal jepit ini biasanya berwarna-warni
dari karet atau karet sintetis. Tali sandal berbentuk huruf "v"
menghubungkan bagian depan dan bagian belakang sandal. Bagian bawah sandal
umumnya rata (tidak memiliki hak), sedangkan bagian atas sandal tidak memiliki
penutup. Namun, tak banyak yang tahu perkembangan sandal jepit hingga seperti
saat ini. Walaupun bentuknya sederhana tetapi sandal jepit melalui sejarah yang
panjang hingga tercipta model seperti sekarang ini. Berikut adalah sejarah
sandal jepit hingga familier seperti sekarang ini
Era
Mesir
Sandal
pertama yang diciptakan manusia berasal dari Mesir. Sandal itu terbuat dari
kayu dan daun papirus. Untuk mencetak sol sandal, mereka mencetak bentuk kaki
di atas pasir pantai.
Era
Yunani
Modelnya
disesuaikan dengan kegiatan yang mereka lakukan, seperti untuk jalan-jalan,
pesta, atau dipakai di rumah. Sandal bagi bangsa Yunani juga mencerminkan
status dan kelas sosial si pemakai.
Era
Romawi
Model
Romawi diadopsi dan diadaptasi dari gaya sandal Yunani. Salah satu ciri
khas sandal hasil modifikasi Romawi adalah penggunaan bahan kulit, tali
pengikat yang dililit sampai betis, dan sol tebal dari kulit. Dengan sandal
model ini (disebut caligae), para prajurit Romawi atau gladiator bisa berperang
dengan nyaman dan bebas. Kaum perempuan zaman Romawi umumnya memakai sandal
dari kain.
Era
Modern hingga saat ini
Dalam
perkembangannya, alas atau sol sandal dibuat dari gabus. Bagian penutupnya dari
kulit yang dijahit dengan bagian atasnya. Bagian jari kaki dibiarkan terbuka,
dilengkapi sabuk atau tali agar tak mudah lepas dari kaki pemakai. Sol sandal
juga dibuat dari karet, plastik, kayu, ban bekas, anyaman tali, atau anyaman
rumput. Ada pula sandal jepit atau sandal Jepang yang berwarna-warni dan
terbuat dari karet atau plastik, dengan tali penjepit berbentuk huruf ”V” untuk
menghubungkan bagian depan dengan belakang sandal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan beri komentar untuk kebaikan bersama